Oktober 14, 2024

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan pada bulan Maret ini, ada 5 daerah yang menetapkan status Kasus Luar Biasa (KLB) Dengue. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPHM, merinci kelima daerah tersebut. Seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo.

"Karenanya pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD," kata dia dalam kegiatan temu media bersama Takeda di Jakarta, Kamis (21/3/2024). Sampai dengan minggu ke 11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. "Dengan status KLB Dengue ini, implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia," ujar dr.Imran.

Ia menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat. “Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk," tandas Imran. Daerah Berstatus KLB DBD, Masyarakat Diminta Gencarkan 3M Plus hingga Vaksinasi

Pemprov Jabar dan Kemenkes Siapkan NS1 dan Gencarkan 3M Plus untuk Tangani Kasus DBD Kasus DBD di Depok Tembus 530 Pasien, Masyarakat Diimbau Lakukan Gerakan 3M Plus Jelang Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Bagaimana Hukum Bermesraan dengan Istri saat Puasa? Serambinews.com

Kenali Gejala DBD, Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Kendari Sulawesi Tenggara Terapkan 3M Plus Tekan Kasus DBD, Dinas Kesehatan Lampung Barat Imbau Warga Lakukan 3M Plus Lima Daerah di Indonesia KLB DBD, Ada 35.556 Kasus dengan 290 kematian

Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kemenkes menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi. Takeda hari ini mengumumkan pencapaian yang luar biasa melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan penghargaan ini sebagai pengakuan atas komitmen kuat bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia.

"Vaksin mencegah 3,5 hingga 5 juta kematian setiap tahun dan telah mengubah kesehatan masyarakat global. Selama lebih dari 70 tahun, Takeda telah memasok vaksin untuk melindungi kesehatan orang orang di Jepang," ujar dia. Saat ini, fokus unit vaksin global Takeda menerapkan inovasi untuk mengatasi beberapa penyakit menular paling menantang di dunia, seperti dengue, Covid 19, flu pandemi, dan Zika. • Menguras tempat penampungan air

• Menutup tempat tempat penampungan air • Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain

• Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk • Memeriksa tempat tempat yang digunakan untuk penampungan air • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

• Menggunakan obat anti nyamuk • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama

• Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *