Oktober 14, 2024
"Presiden Joe Biden berkomitmen membantu meningkatkan transportasi rendah emisi di Indonesia," kata Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim menyatakan hubungan bilateral antara AS dan Indonesia pada tahun 2022 dalam kondisi sangat baik.

Bahkan, pada sat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali bulan lalu, hubungan kerja sama antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden AS Joe Biden semakin erat.

“Pada KTT G20, sangat penting bagi Indonesia untuk membangkitkan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.

Presiden Jokowi dan Joe Biden berkomitmen untuk terus bekerja sama,” ujar Sung Yong Kim di acara The 10th Annual US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, pada Selasa, 6 Desember 2022.

Sung Yong Kim juga mengatakan bahwa Amerika siap membantu Indonesia untuk melakukan transisi energi melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP).

Menurut dia, program tersebut cukup ambisius karena nilainya US$ 20 miliar (setara Rp310 triliun).

Dana tersebut, kata Sung Yong Kim, bisa digunakan untuk membantu Indonesia dalam transisi energi sehingga menjadikannya lebih hijau lagi.

“Presiden Joe Biden juga berkomitmen membantu meningkatkan transportasi rendah emisi di Indonesia,” kata dia.

Menurut Sung Yong Kim, ada beberapa pilar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, mulai dari rantai pasok, resiliensi, dan ekonomi yang adil.

“Ini bisa menghubungkan investasi lebih banyak lagi,” ucap Sung Yong Kim.

Selain itu, regulasi juga berpengaruh dalam iklim investasi.

Jika regulasinya tidak jelas, Sung Yong Kim berujar, investasi tidak akan masuk ke Indonesia.

“Karena kita khawatir dengan regulasi yang mengatur rumah tangga dapat berdampak ke depannya.” Namun, Sung Yong Kim menambahkan, KTT G20 di Bali menunjukan hal yang positif bagi Indonesia.

“Tahun ini Amerika melihat ke depan dan tetap yakin dialog Indonesia dan Amerika akan meberikan prospek yang baik ke depannya,” kata Sung Young Kim.

Sebelumnya, pendanaan JETP diumumkan Jokowi pada KTT G20.

Dia mengumumkan bahwa negara G7+ sepakat menghimpun dana US$ 20 miliar untuk membantu Indonesia mencapai transisi energi.

Dana yang dihasilkan negara-negara maju G7+ ini dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.

Adapun dana JETP di antaranya sebesar US$ 10 miliar berasal dari Internasional Partner Group (IPG).

Sementara US$ 10 miliar sisanya dari The Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *