Oktober 14, 2024

Kasus Monkeypox di Indonesia terus mengalami penambahan. Terhitung per 23 November 2023, terdapat 57 kasus positif Monkeypox di Indonesia. Hingga saat ini, diketahui seluruh pasien Monkeypox adalah laki laki.

Namun tidak semua pasien berorientasi lelaki seksual lelaki (LSL). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM. Lebih lanjut dr Achmad melaporkan, sebanyak 35 pasien yang mengidap monkeypox diketahui berorientasi seksual Lelaki Seks Lelaki (LSL).

Monkeypox Tak Hanya Dialami Pasien Berorientasi LSL Tapi Juga Jangkiti 7 Pasien Heteroseksual Satu Pasien Monkeypox di Indonesia Alami Kondisi Berat Kemenkes Umumkan 36 dari 59 Pasien Monkeypox Telah Sembuh

Jelang Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Bagaimana Hukum Bermesraan dengan Istri saat Puasa? Serambinews.com Kemenkes Ungkap Kondisi Terkini Pasien Monkeypox dengan Gejala Berat Kasus Positif Monkeypox Jadi 57 Kasus, Semua Pasien Laki Laki

Terungkap Alasan Pegawai Puskesmas Viral Ngamuk, Tak Hanya Lupa BPJS Pasien Juga Tidak Bawa KTP Kemudian 11 pasien diketahui biseksual dan 7 pasien heteroseksual. "Selain itu belum ketahui pasti dan sedang dilakukan pendalaman adalah dua kasus," ungkap Farchanny dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/11/2023).

*Penularan Bisa Terjadi Selain Hubungan Seksual* Lebih lanjut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Penyakit Tropik Infeksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Lie Khie Chen, SpPD KPTI ungkap jika penularan bisa terjadi selain dari hubungan seksual. Beberapa penularan bisa terjadi karena kontak erat, terutama sentuhan.

"Baik homoseksualitas, heteroseksual, terjadi penularan karena kontak. Tidak seperti penularan udara. Droplet, mungkin masih bisa terjadi, (lewat) udara tidak," paparnya pada kesempatan yang sama. Karenanya, penularan Monkeypox tidak semasif Covid 19 yang bisa menular melalui udara. Selain itu, berbicara sangat dekat dan terjadi droplet atau semburan pada benda juga bisa menyebabkan penularan. Ia pun menghimbau untuk hindari kontak erat atau bersentuhan.

"Berhati hati dengan penggunaan benda bersifat pribadi seperti handuk atau perorangan. Sebaiknya tidak tukar pinjam dengan teman atau anggota keluarga lain," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *